Profil Desa

Desa Aan adalah salah satu dari 13 ( Tiga belas ) Desa di wilayah Kecamatan Banjarangkan. Desa sebagai subsistem Kabupaten/Kota merupakan pelaksana pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang paling bawah dan sangat dekat bahkan bersentuhan langsung dengan masyarakat.

Desa Aan memiliki luas ± 398 Ha, dengan jarak ± 8 Km arah utara dari kota Semarapura Ibu Kota Kabupaten Klungkung. Berdasarkan luas wilayah tersebut diatas, maka Desa Aan terbagi menjadi 4 ( empat ) wilayah Dusun 12 ( Dua belas ) Banjar dan 2 (Dua) Desa Adat (Desa Adat Aan dan Desa Adat Sengkiding).

Visi

Bersatu bersama membangun Desa mewujudkan masyarakat Desa Aan yang MAKMUR (Maju, Aman, Kuat, Mandiri, Unggul, dan Sejahtera)

 Satya Bakti Pamong Desa

Misi

  • Menguatkan dan meningkatkan ekstensi adat dan budaya ,serta penguatan peran dan fungsi lembaga adat untuk melestarikan dan mengembangkan kebudayaan lokal.
  • Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing
  • Pengembangan ekonomi desa menuju ekonomi kerakyatan yang berbasis potensi lokal masyarakat
  • Peningkatan peran dan fungsi pemerintahan desa dalam menyelenggarakan pemerintahan, pengelolaan, pembangunan dan pelayanan masyarakat
  • Mewujudkan sarana dan prasarana wilayah yang seimbang dengan tetap menjaga keseimbangan dan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup

Sekilas Sejarah Desa Aan: Berawal dari Hutan Beringin Kembar 🌳🌳

Desa Aan memiliki akar sejarah yang kuat, dimulai pada abad ke-16, tidak lama setelah masa pemerintahan tiga keturunan Raja Gelgel.

Pembukaan Hutan dan Jejak Spiritual

  • Tahun 1580 M (Bulan Juli/Srawana Icaka 1502): Tokoh utama, Jro Pasek Gelgel, bersama rombongannya meninggalkan Gelgel. Berdasarkan penyelidikan dari Bukit Buluh, mereka menuju hutan lebat di Barat Laut yang ditandai dengan adanya pohon beringin kembar.
  • Perintisan: Rombongan ini menetap sementara di Yeh Bulan untuk mulai merabas (membuka) hutan di sebelah barat, yang kaya akan pohon “Ea”.
  • Peninggalan Suci: Dalam proses perintisan, Jro Pasek Gelgel memohon petunjuk. Sebagai hasilnya, didirikanlah dua pura penting yang menjadi cikal bakal spiritual desa:
  • Pura Pengukuran: Didirikan di puncak bukit sebagai tempat pemujaan setelah mendapat wahyu.
  • Pura Swela: Didirikan saat perabasan dilanjutkan, hingga kini disungsung saat Tumpek Landep.
    Area pondok perkemahan awal (tempat bertapa) mereka dikenal sebagai Petapan.

Pertemuan dan Tantangan

  • Di sebelah barat daya beringin kembar, sudah ada pemukiman lain yang lebih dulu dihuni oleh I Gusti Kacang Dawa dan rombongannya di Pondok Banjar Ambengan. Kedua pemimpin ini bertemu dan sepakat memiliki tujuan yang sama.
  • Cerita lokal juga menyebutkan tantangan di sekitar bukit utara, yaitu adanya Raksasa Bangkongan penghuni goa besar.
  • Meskipun awalnya bersatu, I Gusti Kacang Dawa kemudian berpisah dengan I Gede Pasek (putra Jro Pasek Gelgel) karena alasan kekecewaan, saat desa akan dibentuk permanen.

Kelahiran Desa Aan

  • Setelah hutan pohon “Ea” berhasil dibersihkan, Jro Gede Pasek memindahkan pondok ke utara pohon beringin dan mulai membangun desa secara permanen.
  • Nama Desa: Sekitar tahun 1598 M (Icaka 1520), keseluruhan wilayah bekas hutan “Ea” diubah namanya menjadi Desa Aan.
  • Struktur Desa: Desa Aan segera dilengkapi dengan perangkat desa dan tempat ibadah utama (Kahyangan Desa, Penataran Gunung Kawi, dll.)
  • Wilayah desa terbagi menjadi 3 banjar: Banjar Kelodan (sekarang Peken), Banjar Tengah (sekarang Pasek), dan Banjar Kaleran (sekarang Carik Dalem/Swelagiri).
  • Pengembangan Pertanian: Bekas pondok Abasan diubah menjadi persawahan subur, didukung dengan pembangunan bendungan/empelan untuk irigasi yang teratur.
Sejak saat itu, Desa Aan tumbuh menjadi komunitas yang terstruktur, meninggalkan jejak sejarahnya yang kaya dan spiritual.
UMKM DESA AAN

Madu Kele

Madu murni yang dihasilkan oleh lebah tak bersengat jenis Trigona (atau dikenal juga sebagai kele-kele atau klanceng) di Bali

UMKM DESA AAN

Kopi Abian

Keunikan Kopi Abian terletak pada prosesnya yang masih tradisional. Biji kopi dipetik langsung dari kebun di dataran tinggi 200-1000 mdpl, lalu disangrai perlahan di atas tungku kayu bakar, menghasilkan aroma khas dengan cita rasa halus, kompleks, fruity, floral, dan manis.

UMKM DESA AAN

Balinese Traditional Food

Jajanan tradisional Bali dalam satu paket! Kombinasi pedas, gurih, dan manis dari Plecing, Tipat Cantok, Tipat Kaples, dan Laklak. Wajib coba jika ke sini!

Galeri Desa

Aan Secret Waterfall

Aan Secret Waterfall adalah destinasi wisata air terjun yang menawarkan suasana alami, asri, dan tenang, ideal untuk healing dan menyatu dengan alam.

  • Lokasi & Panorama: Air terjun ini terletak di bawah ngarai (jurang) curam yang menawan, dikelilingi oleh tebing-tebing tinggi dan vegetasi hijau lebat, menciptakan pemandangan yang indah dan segar.
  • Pengalaman & Akses: Dikenal sebagai “surga tersembunyi” di Kabupaten Klungkung. Meskipun medannya cukup menantang dan mengharuskan pengunjung menuruni banyak anak tangga, keindahan panorama di dasar air terjun akan memukau dan membayar lunas segala kelelahan.
  • Target Wisatawan: Tempat ini cocok bagi wisatawan yang berjiwa petualang dan mencari pesona alam yang masih murni.

Aan Secret Waterfall menawarkan pesona tersembunyi dan pengalaman yang tak terlupakan bagi penjelajah alam sejati.

Badan Pemusyawaratan Desa (BPD) Desa Aan

I Gede Swandana, S.Sos.

Ketua

I Wayan Santi Ika, S.Pd., M.Pd

Wakil ketua

Ni Wayan Raspini

Sekretaris

Hubungi Kami

We are always available to answer any questions you may have or to book our exceptional event photography services.